Tamansari belakangan menjadi salah satu tujuan wisata favorit di Daerah Istimewa Yogyakarta. Cukup jarang wisata sejarah digandrungi oleh kalangan milenial, tetapi tempat yang satu ini adalah pengecualian.

Kalau Anda belum pernah tahu sebelumnya, ini merupakan komplek taman kuno peninggalan kesultanan Yogyakarta. Keunikan arsitektur dan tata letak bangunannya menjadi daya tarik bagi turis lokal dan mancanegara.

Apa saja yang ada di Tamansari dan bagaimana cara mengaksesnya? Berikut ulasan selengkapnya.

tamansari jogja

Alasan Wisata Tamansari Begitu Populer

Sekilas menilik sejarah Taman Sari Yogyakarta di masa lalu. Komplek bangunan ini ternyata sudah ada sejak masa Sultan Hamengku Buwono I. Ada lebih dari 50 bangunan di dalamnya, yang dibangun pada rentang tahun 1758-1765.

Jauh sebelum dikenal sebagai wisata Taman Sari, dulunya tempat ini bernama The Fragrant Garden. Tak tanggung-tanggung, luas keseluruhan mencapai 10 hektar!

Didirikan pertama tentu bukan untuk menjadi kampung wisata seperti sekarang. Selain menjadi taman, tempat ini juga menjadi benteng pertahanan. 

Apakah semua bangunan masih utuh sampai sekarang? Anda bisa melihatnya pada gambar denah Taman Sari Jogja di bawah ini.

Sudah tahu sedikit latar belakangnya, sekarang Anda perlu tahu kenapa tempat wisata ini recommended.

Spot Wajib di Wisata Taman Sari Yogyakarta

Masuk ke area wisata Tamansari, Anda akan langsung disambut dengan gapura. 

Ini gerbang masuk menuju ke dunia yang benar-benar berbeda. Anda seperti dibawa ke masa 300 tahun lalu dengan melihat bangunan bergaya Portugis-Jawa di sekeliling.

Ngomong-ngomong, gapura tersebut bernama Gedhong Gapura Hageng. Gapuranya dihiasi relief bernilai seni tinggi. Dari pintu masuk saja Anda pasti sudah tak bisa menahan hasrat untuk berfoto.

Melihat dari denah, maka bagian yang akan terlihat selanjutnya adalah Pasiraman Umbul Binangun. Mungkin ini adalah bagian paling terkenal dari komplek Taman Sari, sampai-sampai punya sebutan lain yaitu Pemandian Putri.

Bukan hanya satu, tetapi ada tiga kolam air sekaligus di bagian ini, yaitu Pamuncar, Panguras dan Kawitan. Inilah tempat mandi sultan dan anggota keluarganya. Areanya terkesan sangat privat dibanding danau buatan yang ada di sebelahnya.

Berjalan lagi ke arah timur, Anda akan memasuki sebuah halaman dan melihat empat bangunan yang sama persis. Bangunan itulah yang disebut Gedong Sekawan. 

Suasana di Gedong Sekawan ini sangat asri, seolah-olah masih cocok jika dijadikan sebagai tempat tinggal. Faktanya, dulu sultan dan keluarganya menjadikan bangunan-bangunan tersebut sebagai tempat istirahatnya.

Hanya itu saja?

Mari menelusuri lebih dalam ke bawah, ya, benar-benar ke bawah. Pasalnya, Taman Sari punya masjid bawah tanah dengan desain sangat unik.

Ada filosofi dari setiap bagiannya, seperti kenapa sumur di sana dikelilingi oleh lima tangga. Katanya, itu adalah representasi dari lima rukun islam. Di bawah tangga tersebut Anda akan melihat sumber air Sumur Gemuling.

Ingat yang dikatakan di awal bahwa Taman Sari dulunya adalah benteng pertahanan? Hal itu dapat dibuktikan dengan ketebalan dinding masjidnya yang mencapai 125 cm.

Keindahan tempat ini seolah tak bisa dinikmati hanya sesaat saja. Bahkan sang sultan pun memiliki spot khusus untuk menikmati pemandangan Taman Sari, yaitu dari atas Gapura Panggung.

Kalau masih belum puas, Anda bisa berkeliling sendiri karena ada banyak spot foto favorit di sana.

Tempat Foto Terfavorit Wisatawan

Kata orang, Taman Sari adalah tempat wisata sejarah yang sangat Instagenic. Hampir setiap sudutnya bisa jadi spot foto bagus untuk dipamerkan ke media sosial.

Selain di Umbul Binangun yang selalu ramai orang, berikut ini beberapa spot lain yang juga jadi favorit wisatawan untuk berfoto:

  • di depan Gedhong Gapura Hageng,
  • sepanjang lorong masjid bawah tanah,
  • bangunan tua di Pulo Kenanga,
  • bangunan tua di Pulo Cemeti,
  • tangga menuju Umbul Binangun,
  • lorong di sekitar Sumur Gumuling,
  • di depan tembok mural.

Selain itu, tentunya Anda juga bisa mencari inspirasi lain dari review Taman Sari Jogja. Tentu masih banyak sudut yang bisa menghasilkan foto-foto Instagenic lainnya di sana.

Harga Tiket & Parkir Taman Sari

Untuk masuk ke Taman Sari, turis lokal dikenai biaya Rp5.000 saja, sementara turis mancanegara Rp15.000 per orang. Di luar harga tiket Taman Sari Jogja, jika Anda ingin berfoto maka ada pula tiket penggunaan kamera sebesar Rp3.000.

Anda boleh berfoto sepuasnya setelah itu. Akan tetapi, jika tujuannya adalah foto prewedding, buku tahunan dan sejenisnya, tentu daftar harganya berbeda, ya.

Sedangkan tarif parkir kendaraan Rp5.000 untuk mobil dan Rp2.000 untuk sepeda motor. Jadi, bisa dibilang Taman Sari adalah opsi wisata murah di Jogja yang pasti akan sangat menghibur.

Tiket turis lokal Rp5.000
Tiket turis mancanegara Rp15.000
Tiket penggunaan kamera Rp3.000
Biaya parkir sepeda motor Rp2.000
Biaya parkir mobil Rp5.000

Harga tiket Taman Sari bisa saja tiba-tiba tidak sesuai dengan tabel di atas ketika Anda berkunjung ke sana.

Jam Operasional

Pertanyaan lain yang juga sering muncul adalah Taman Sari Jogja buka jam berapa sampai jam berapa? 

Yang jelas, Anda bisa berkunjung pada hari Senin s.d. Minggu mulai pukul 09.00 pagi dan tutup pukul 15.00.

Puncak kepadatan wisatawan biasanya mulai terlihat saat memasuki pukul 12.00 siang, lalu berangsur sepi menjelang tutup.

Alamat dan Rute Terbaik Menuju Taman Sari

Bagi warga asli sekitar Jogja, kampung wisata Tamansari ini pasti sangat mudah ditemukan. Tepatnya berada di Jl. Tamanan/Taman Sari No. 42, Kelurahan Patehan, Kec. Kraton, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Lokasinya cukup dekat dengan Kebun Binatang Gembira Loka, hanya berjarak sekitar 5 kilometer.

Alamat Taman Sari Jogja sebenarnya mudah sekali ditemukan dengan Google Maps. Namun jika tak hafal rute, Anda mungkin akan bingung apalagi bukan orang Jogja dan berkendara sendiri.

Setidaknya ada dua pilihan rute terbaik dari dua titik di Jogja, yaitu Malioboro dan pusat alun-alun selatan, yaitu:

  1. Jl. Malioboro > ke selatan > Titik Nol KM > ke selatan > alun-alun utara Keraton > belok kanan ke Jl. Ngasem > lurus sampai Pasar Ngasem > belok kiri ke Jl. Tamanan lebih kurang 100 meter (cari tembok benteng putih).
  2. Alun-alun selatan > ke barat > Jl. Patehan Lor > Jl Tamanan > lurus sampai menemukan gerbang wisata Taman Sari.

Taman Sari Tempat Wisata Sejarah Kekinian

Gambar denah dari Taman Sari di atas menunjukkan bahwa tempat ini bukan sekadar komplek Keraton kuno biasa. Setiap bagiannya punya cerita masing-masing yang menarik untuk diulik. Tidak ada salahnya menggunakan jasa tour guide untuk tahu dengan jelas sejarah setiap bangunan.

Terakhir, sebelum berangkat ke Tamansari pastikan Anda membaca review yang paling relevan. Biasanya wisatawan sebelumnya akan memberi info terbaru, contohnya perubahan harga tiket. Ditambah, di masa pandemi covid-19 pasti ada aturan-aturan khusus yang perlu diketahui untuk berwisata ke Taman Sari. Ditambah, di masa pandemi covid-19 pasti ada aturan-aturan khusus yang perlu diketahui untuk berwisata ke Taman Sari.

5/5 - (2 votes)